Sah-sah
saja untuk mengenalkan anak pada nilai uang. Namun meski niatnya baik,
seringkali Anda melakukan berbagai kesalahan ketika mengajarkan anak
tentang uang. Bila hal ini tidak juga Anda sadari, bisa-bisa anak pun
tak akan mendapat pesan yang ingin Anda sampaikan. Berikut beberapa
kesalahan yang sering dilakukan orangtua ketika mengenalkan anak tentang
nilai uang:
1. Memberikan contoh yang salah.
Mungkin
kesalahan ini paling tak disadari ketika melakukannya. Anda mengajarkan
kepada anak Anda untuk berhemat dan tidak membelanjakan uang untuk
membeli barang yang tak dibutuhkan. Sehingga seringkali Anda melarang
anak-anak untuk membeli mainan yang sangat diinginkannya di mall, dengan
dalih mereka tidak membutuhkannya. Namun ternyata Anda sendiri asyik
belanja-belanja baju, DVD, majalah, atau apa pun yang Anda inginkan.
Seharusnya sebagai orang tua, Anda mencontohkan hal tentang pengelolaan
uang yang benar tak hanya sebatas ucapan belaka.
"Larangan
tanpa contoh yang jelas dari orang tua membuat anak menjadi bingung,
karena hal ini bertentangan. Lebih baik jelaskan dengan memberikan
contoh yang tepat," ungkap Eileen Gallo, PhD, penulis Silver Spoon Kids:
How Successful Parents Raise Responsible Children.
2. Sulit membedakan kebutuhan dan keinginan.
Tak
ada salahnya jika membeli sesuatu yang memang sangat dibutuhkan. Namun,
hal ini berbeda dengan benda yang kita inginkan. Ketika orangtua sulit
membedakan mana kebutuhan dan keinginan, maka anak juga tak akan mampu
membedakan keduanya. Misalnya, sepatu keluaran desainer yang menjadi
favorit Anda sedang didiskon separuh harga. Anda pun "menyerah" dan
membelinya. Kekalahan Anda yang akhirnya membuat Anda membeli sepatu
tersebut membuat anak Anda tidak akan belajar bagaimana menolak simbol
status baru seperti diskon.
"Anak-anak
juga perlu belajar bahwa membeli barang yang tak dibutuhkan -meski
didiskon- juga sebenarnya juga merupakan pemborosan. Karena sebenarnya
uang itu bisa digunakan untuk membeli kebutuhan lainnya," tukas Paul
Richard, direktur eksekutif Institute of Consumer Financial Education di
San Diego.
3. Selalu menyelamatkan anak dari kesalahan.
Ketika
belajar mengelola uang, anak-anak pasti sering melakukan kesalahan.
Misalnya, ketika diberi uang jajan untuk seminggu, biasanya mereka sulit
mengelolanya sehingga belum sampai seminggu uangnya sudah habis. Tak
jarang Anda merasa kasihan dengan anak-anak, karena mereka tidak bisa
membeli jajan lagi karena uangnya habis. Rasa kasihan ini membuat Anda
cenderung menyelamatkannya dari kesalahan, sehingga anak tak belajar
dari kesalahannya. Sebaiknya, biarkan anak merasakan susahnya tak bisa
jajan karena tak ada lagi uang yang dimilikinya.
"Jika
Anda selalu menyelamatkan anak ketika mereka tidak mengelola uang
dengan baik, mereka tidak akan belajar tentang cara mengelola uang dan
mereka tidak akan merasakan akibat dari kesalahan yang dibuatnya. Hal
ini akan menjadi pelajaran penting tentang hidup sesuai kemampuan
mereka," ungkap Ann Douglas, penulis buku Family Finace: The Essential
Guide for Parents.
4. Menghargai segala sesuatunya dengan uang.
Pernahkan
Anda mengganjar segala sesuatu yang dilakukan anak-anak dengan uang?
Jika ya, berhentilah melakukannya. Jangan pernah memberinya imbalan uang
untuk segala sesuatu yang memang harus dilakukannya, misalnya membuat
PR. Jangan memberinya upah berupa sejumlah uang ketika ia berhasil
mendapatkan nilai yang bagus di kelas, atau setelah membantu Anda
melakukan pekerjaan rumah. Jika Anda melakukannya, Anda akan gagal
memberikan motivasi yang benar untuk bekerja keras dan belajar maksimal
di sekolah. Selain itu, yang diterima anak bukanlah kepuasan yang datang
dengan melakukan hal yang terbaik untuk mencapai tujuan, tapi untuk
mendapatkan uang yang banyak dari Anda.
5. Menggunakan uang sebagai pengganti waktu dan perhatian.
Bekerja
seharian untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga memang umum
dilakukan oleh pria dan wanita karier. Namun, hal ini menyebabkan
ketidakseimbangan dalam kehidupan rumah tangga. Bagi Anda yang sibuk,
seringkali anak tak mendapat perhatian yang cukup. Untuk mengatasi hal
ini, biasanya Anda akan memberikan sejumlah uang dan membiarkan mereka
memilih semua hal yang mereka inginkan agar mereka bahagia dan tak
merengek meminta perhatian Anda.
Bagi
Anda, inilah cara paling praktis untuk menunjukkan rasa peduli, dan
sebagai pengganti kebersamaan dengan keluarga. Namun ini salah. Sadarkah
Anda bahwa tak ada satu pun di dunia ini -bahkan uang sekalipun- yang
lebih besar dan berharga untuk anak Anda dibandingkan dengan cinta dan
perhatian Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar